Selasa, 02 Desember 2014

Gizi Seimbang

  Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal

   Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Dalam buku ini, para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS).* TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit). Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang : Aneka ragam sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik, dan memantau berat badan ideal.

Selasa, 25 November 2014

Laporan Praktikum Iodometri




LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI

Hari / tanggal praktikum                     : Kamis / 16 Oktober 2014
Judul Praktikum                                  : Iodometri
Tujuan Praktikum                                : Membakukan prinsip yodometri dan membakukan Na2S2O3
Prinsip dan reaksi                                : Prinsip : K2Cr2O7 dalam suasana asam akan menghasilkan onaxen, onaxen akan memebentuk ion iodium dan iodida yang terbentuk dititrasi dengan Na2S2O3.
Reaksi : Oksidator + I2 → 2 I
                  Na2S2O3 + I2 → NaI + Na2S4O6
Tinjauan pustaka                                 : Titrasi iodometri langsung mengacu pada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Larutan standar yang digunakan dalam kebanyakan proses iodometri adalah natrium thiosulfat. Biasanya berbentuk pentahidrat Na2S2O3 tidak boleh distandarisasi dengan standar primer.
Cara titrasi redoks yang menggunakan larutan iodium sebagai pentiter disebut iodimetri, yang menggunakan larutan iodida sebagai pentiter disebut iodometri.
Alat dan Bahan                                   : Alat :
·         Buret
·         Erlenmeyer
·         Gelas ukur
·         Pipet volum
·         Corong
·         Pipet tetes
Bahan :
·         Aquades
·         Na2S2O3
·         K2Cr2O7 10 ml
·         HCl 6 N 5 ml
·         Amilum 1% 3 ml
·         KI 2% 3 ml
Metodelogi                                          :
            Titrasi iodometri yaitu salah satu titrasi redoks yang melibatkan iodium, titrasi juga disebut dengan titrasi tidak langsung yang dapat digunakan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar daripada sistem iodium iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO4 5 H2O.

Puisi : Hujan

 Hujan...
Merupakan titik-titik air yang membasahi
Membasahi semua yang disentuhnya
Juga membasahiku yang ada di bawahnya

Hujan....
Kuharap setelah basah akan menjadi kering
Tapi sekarang malah air mata yang turun
Apakah aku memang tidak pantas bahagia?
Atau aku tidak boleh tertawa?

Tak selamanya setelah hujan akan muncul pelangi
Aku masih menunggu jawaban
Dari hujan yang selalu membasahiku